Menulis merupakan kegiatan menuangkan gagasan atau pemikiran yang berbentuk pesan dan perasaan ke dalam media tulis. Baik kedalam buku, maupun alat digital lainnya. Di era ini yang ditandai semakin berkembang pesatnnya teknologi industtri dan informasi membuat kegiatan menulis sangat jarang dilakukan oleh generasi muda Indonesia, khususnya kaum remaja di tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA). Sebab, mereka lebih senang berselancar dalam dunia maya melalui gawainya dengan beraneka ragam aplikasi yang kekinian dibandaingkan dengan kegiatan menulis yang dianggapnya membosankan. Misalnya, aplikasi tiktok, instagram, dan lainnya.
Pemerintah Indonesia dalam menghadapi negaranya yang krisis literasi membaca dan menulis, akhirnya menerapkan Gerakan Literasi Sekolah. Dengan adanya Gerakan Literasi Sekolah tersebut, diharapkan dapat menumbuhkan semangat membaca yang kemudian melahirkan budi pekerti yang baik dalam diri peserta didik.
Dalam rangka mendorong geliat literasi pada siswa khususnya bidang penulisan cerita pendek (Cerpen), SMA Negeri 3 Cilegon melalui Ekstrakurikuler Redaksi Mading SMAN 3 Cilegon (Remantel) menggelar “Workshop Peningkatan Literasi Penulisan Cerita Pendek (Cerpen)”. Pada momentum ditengah pandemi, acara diselenggarakan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan dan memberikan kuota peserta sesuai daya tampung ruangan.
Acara dilaksanakan pada hari selasa, 17 November 2020 di Ruang Audio Visual SMAN 3 Cilegon. Pada kesempatan ini menghadirkan sebagai narasumber Kang Rahmat, M.Pd dari Duta Baca Banten dan Kang Muhammad Rois Rinaldi (Penulis Buku sekaligus sebagai Penyair yang pernah keliling Asia Tenggara). Kegiatan dilaksanakan dengan metode teori dan praktik penulisan cerpen yang mana hasil karya praktik pembuatan cerpen siswa langsung dibedah oleh dua narasumber, sehingga siswa bisa langsung megonfirmasi letak kesalahan dan evaluasi sebagai peningkatan karya – karya cerpen berikutnya.
Acara Workshop Penulisan Cerpen turut serta mengundang beberapa perwakilan dari sekolah lain seperti SMA Negeri 1 Cilegon, SMA Negeri 2 KS Cilegon, SMA Negeri 4 Cilegon dan SMA Negeri 5 Cilegon. Hal ini agar keterbukaan sharing diskusi tidak hanya dirasakan oleh siswa SMA Negeri 3 Cilegon, melainkan oleh sekolah lainnya.
Kang Rahmat menyampaikan, Kegiatan menulis di era sekarang sudah cukup mudah karena dengan literasi digital. Semua informasi sudah ada dalam genggaman masing-masing. Kita hanya berusaha untuk tahan dari godaan bersosial media yang akhirnya kita lalai. Namun bersosial media pun akan berdampak buat peningkatan literasi apabila akun-akun yang mereka ikuti memang mengedukasi sesuai dengan minat dan bakat dibidang penulisan. Menjadi penulis harus tangguh dan percaya diri karena itu adalah modal yang kepercayaan yang dimiliki oleh masing-masing.
Hal senada disampaikan oleh Kang Rois sebagai narasumber kedua yang mana beliau memaparkan kunci penulisan cerpen adalah “Imajinasi”. Karena melalui imajinasi menjadikan sesuatu lebih bernilai. Setiap orang tentu memiliki daya imajinasi yang berbeda-beda. Maka untuk menguatkan imajinasi itu perlu adanya kemampuan yang harus dimiliki oleh manusia modern berupa kemampuan membaca dan menulis. Untuk meringkankan itu semua, bacalah dari apa yang kita sukai. Fokuskan pada hal-hal yang disukai agar kita tetap menjadi ahli.
Melalui workshop penulisan cerpen tersebut, diharapkan kita terus menggaungkan budaya literasi disekolah. Sehingga kita akan terus termotivasi untuk berliterasi melalui karya fiksi. Kelak kita akan berbangga diri telah memiliki karya-karya fiksi yang akan kita kenang setelah lulus nanti. Terlebih karya-karya kita mejeng di perpustakaan sekolah dan toko-toko buku.